pada surat Al Taha ayat 6-7 yang berbunyi :
لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَا وَمَا تَحۡتَ الثَّرٰىوَاِنۡ تَجۡهَرۡ بِالۡقَوۡلِ فَاِنَّهٗ يَعۡلَمُ السِّرَّ وَاَخۡفٰى
Artinya: "Milik-Nyalah apa yang ada di langit, apa yang ada di bumi, apa yang ada di antara keduanya, dan apa yang ada di bawah tanah. Dan jika engkau mengeraskan ucapanmu, sungguh, Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi."
Kalimat ini dipahami merujuk pada kehidupan bawah tanah, sehingga memunculkan teori yang belum diketahui oleh orang-orang seperti Agartha.
Menurut legenda, Agartha adalah tempat yang istimewa, dimana masyarakatnya sempurna, berpengetahuan tinggi dan memiliki sumber daya alam yang melimpah.
Alexandre Saint-Yves D'Alveydre adalah orang pertama yang membawa legenda ini ke Eropa. Saya pikir tempat ini milik wilayah Tibet.
Sedangkan dalam agama Buddha juga diyakini adanya perlindungan seperti Agartha. Ada kerajaan jauh di bawah tanah yang menampung roh jahat bernama Agarthi.
Beberapa teks Hindu Budha menyebutkan sebuah tempat bernama Shambala yang digambarkan sebagai tempat suci yang tersembunyi.
Tentang tempat persembunyian ini, ada cerita yang menyertainya. Konon ada dua tokoh bernama Yajuj dan Majuj. Inilah sekelompok orang yang digambarkan dalam Al-Qur'an dan Alkitab yang tugasnya menyiapkan karpet murah untuk kedatangan Dajjal.
Ya'juj dan Ma'jug juga diklaim sebagai bangsa kuat, perusak, dan penindas. Karena kehadiran mereka inilah banyak korban yang meminta Dzulkarnain membuat tembok penghalang dari celah pegunungan yang bisa dilewati. Seperti yang tertera dalam
Surat Al Kahf: 95-97
قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًاآتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا سَاوَىٰ بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ آتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًافَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ وَمَا اسْتَطَاعُوا لَهُ نَقْبًا
Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka,berilah aku potongan-potongan besi". Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)". Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu". Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya.
Secara ilmiah, kisah kota bawah tanah dan teori bumi berongga tidak masuk akal. Namun beberapa ilmuwan mencoba menjelaskannya secara sederhana. Konon bumi tidak berongga melainkan memiliki lubang-lubang besar yang cukup dalam untuk tempat tinggal makhluk hidup.
Namun penelitian terbaru yang dilakukan ahli geofisika di Universitas Princeton mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan wilayah baru di Bumi, sekitar 400 mil (660 kilometer) di bawah permukaan. Wilayah baru ini memiliki barisan pegunungan dan dataran yang sangat mirip dengan yang ada di permukaan bumi. Tentu saja hal ini sekali lagi membuktikan keberadaan kota bawah tanah. Namun itu semua tergantung keinginan kita untuk menggali lebih dalam untuk membuktikan apakah agartha benar-benar ada.
Walluhualam.
EmoticonEmoticon